Logo GMAHK |
Sejarah
Gereja Masehi Advent Hari
Ketujuh secara historis berasal dari pergerakan Miller yang bersifat
antar-denominasi pada tahun 1840-an. Mereka terus mencari kebenaran tentang
nubuatan Alkitab yang kemudian menemukan kembali kebenaran tentang Sabat hari
Ketujuh.
Nama “Masehi” artinya bahwa
kami adalah pengikut Kristus, kata “Advent” artinya bahwa kami sedang
menantikan kedatangan Yesus Kristus yang kedua kali, dan “Hari Ketujuh”
menunjuk pada Sabat sesuai Alkitab yang diberkati dan dikuduskan Allah pada
saat Penciptaan dunia.
Tahun 1912 gereja Advent di
Indonesia pertama berdiri di Kramat Pulo, Jakarta Pusat. Pada tahun 1929 dengan
3.000 anggota, Uni Malaka dibuka.
Sesudah perang kemerdekaan,
Gereja Advent meluas ke seluruh pelosok Indonesia, khususnya di daerah-daerah
tempat agama Kristen sudah terkenal. Pertumbuhan gereja menyebabkan tahun 1964
Uni di Indonesia dibagi menjadi Uni Indonesia Barat berpusat di Jakarta dan
Indonesia Timur berpusat di Manado.
Gereja Advent mengoperasikan
lembaga lembaga-lembaga pendidikan tingkat dasar hingga perguruan tinggi,
klinik kesehatan hingga rumah sakit, percetakan dan yayasan sosial lainnya.
Sebagai salah satu gereja
Protestan yang berkembang pesat, saat ini tercatat 17.5 juta anggota baptis
yang tersebar di 204 negara-negara di dunia dan 100.000 diantaranya di wilayah
Indonesia kawasan Barat.
Misi dan Visi
Misi – Misi Gereja Masehi
Advent Hari Ketujuh ialah untuk mengabarkan kepada semua orang kabar injil
kekal dalam konteks pekabaran tiga malaikat yang terdapat dalam kitab Wahyu
14:6-12, menuntun mereka untuk menerima Kristus sebagai Juruselamat pribadi dan
menggabungkan diri dengan gereja-Nya, dan memelihara mereka dalam persiapan
menyambut kedatangan-Nya yang tidak lama lagi.
Kami mencapai misi ini di
bawah tuntunan Roh Kudus melalui:
- Memberitakan – Menerima penugasan Kristus (Matius 28:18-20), kami memashyurkan kepada seluruh dunia di akhir zaman ini tentang injil kekal mengenai kasih Allah, yang dinyatakan sepenuhnya melalui kehidupan, pelayanan, kematian pendamaian, kebangkitan dan pelayanan keimamatan Kristus. Mengakui Alkitab sebagai pernyataan kehendak Allah yang sempurna, kami menyampaikan pekabarannya secara keseluruhan, termasuk kedatangan Kristus yang kedua kalinya dan otoritas Sepuluh Hukum yang tetap berlaku bersama dengan peringatan akan Sabat hari ketujuh.
- Mengajar – Mengakui bahwa perkembangan pikiran dan karakter adalah penting dalam rencana keselamatan Allah, kami mendorong pertumbuhan kedewasaan serta hubungan dengan Allah, Firman-Nya dan alam semesta ciptaan-Nya.
- Menyembuhkan – Menegaskan prinsip-prinsip Alkitab mengenai kesejahteraan manusia seutuhnya, kami menempatkan pemeliharaan kesehatan dan penyembuhan bagi yang sakit sebagai prioritas dan melalui pelayanan kita kepada yang miskin dan tertekan, bekerjasama dengan Pencipta dalam pekerjaan pemulihan yang penuh belas kasihan.
- Memuridkan - Mengakui pertumbuhan kerohanin yang berkelanjutan dan perkembangan seluruh anggota, kami memelihara mereka yang baru tertobat, mengajar mereka yang hidup setia, melatih mereka menjadi saksi yang efektif, mendorong mereka dalam penurutan terhadap kehendak Allah.
Visi
Selaras dengan
nubuatan-nubuatan besar Kitab Suci, kita melihat sebagai klimaks rencana Allah
pemulihan seluruh ciptaan-Nya kepada keselarasan penuh dengan kehendak dan
kebenaran-Nya yang sempurna.
Dasar Kepercayaan
28 Ringkasan Doktrin Alkitab ;
1. Allah yang benar dan hidup,
yang adalah Oknum pertama Keallahan, adalah Bapa kita yang di surga, dan Ia,
melalui Anak-Nya, Yesus Kristus, menciptakan segala sesuatu.
2. Yesus Kristus,
Oknum kedua Keallahan, dan Anak Allah yang kekal, adalah satu-satunya
Juruselamat dari dosa; dan keselamatan manusia adalah oleh kasih karunia melalui
iman di dalam Dia.
3. Roh Kudus,
Oknum ketiga Keallahan, adalah wakil Kristus di bumi, dan menuntun orang
berdosa kepada pertobatan dan penurutan akan semua tuntutan Allah.
4. Melalui Kristus,
orang-orang percaya menerima pengampunan atas dosa yang diakui dan
ditinggalkan.
5. Alkitab adalah firman Allah yang diinspirasikan, dan merupakan satu-satunya dasar
peraturan iman dan perbuatan yang lengkap dan cukup.
6. Semua orang yang memasuki kerajaan surga harus memiliki pengalaman
perubahan, atau kelahiran baru, melalui mana manusia menerima suatu hati yang
baru dan menjadi suatu ciptaan baru. Dengan demikian apa pun latar belakang
suku atau sosial, ia menjadi seorang anggota dari “seluruh keluarga di surga
dan di bumi.”
7. Kristus tinggal di dalam hati yang diperbarui, menuliskan di
dalamnya prinsip-prinsip hukum Allah, menuntun orang percaya kepada sukacita
dalam menurut peraturannya, dan memberikan kuasa untuk penurutan itu.
8. Setelah kenaikan-Nya,
Kristus memulai pelayanan-Nya sebagai imam besar di bilik suci dari bait suci
surga, yaitu merupakan model asli dari bait suci dunia dahulu. Di bait suci
surga itu, suatu pekerjaan penghakiman penyelidikan dimulai ketika Kristus
memasuki bagian kedua dari pelayanan-Nya, di Bilik yang Mahasuci yang
dilambangkan dalam pelayanan Hari Pendamaian pada pelayanan bait suci dunia.
Pekerjaan penyelidikan penghakiman di bait suci surgawi ini mulai pada tahun
1844, pada akhir masa 2300 tahun, dan akan berakhir bersamaan dengan penutupan
pintu kasihan.
9. Kedatangan Kristus kedua kali adalah pengharapan gereja, klimaks
Injil, dan tujuan dari rencana penebusan, apabila Yesus akan datang secara
nyata, secara pribadi, dan nampak, dengan semua malaikat kudus-Nya. Banyak
tanda-tanda zaman menyatakan bahwa kedatangan-Nya sudah dekat. Dan penggenapan
dari berbagai garis nubuatan yang hampir selesai menyatakan bahwa “Ia sudah
dekat, sudah di ambang pintu.”
10. Pada kedatangan Kristus yang
kedua kali, orang-orang benar yang sudah mati akan dibangkitkan
kepada kehidupan. Bersama dengan orang benar yang mahidup, mereka akan diangkat
untuk bertemu dengan Tuhan di angkasa, dan akan pergi ke surga bersama Dia,
untuk tinggal di sana selama seribu tahun atau yang dikenal sebagai milenium.
11. Orang-orang jahat yang masih hidup pada kedatangan
Kristus kedua kali akan dibunuh oleh kemuliaan kedatangan-Nya. Mereka bersama
dengan orang-orang jahat yang telah mati sepanjang zaman, akan menantikan
kebangkitan kedua, pada akhir seribu tahun.
12. Pada akhir seribu tahun,
peristiwa-peristiwa berikut ini akan terjadi: (a) Kristus dan orang-orang benar
akan turun dari surga, bersama Kota Suci, Yerusalem Baru (Why. 21:2, 10); (b)
Orang jahat yang mati akan dibangkitkan untuk penghukuman akhir (Why. 20:11,
12); (c) Orang-orang jahat akan menerima upah dosa yang terakhir bilamana api
turun dari Allah di langit untuk menghanguskan mereka (Why. 20:7-10, 14, 15);
dan (d) api ini, yang menghancurkan pekerjaan dosa, akan menyucikan dunia.
13. Dunia, yang disucikan oleh api dan dibarui oleh kuasa Allah, akan
menjadi tempat tinggal yang kekal dari umat tebusan.
14. Hari ketujuh dalam pekan adalah tanda kekal dari kuasa Kristus
sebagai Pencipta dan Penebus, dan merupakan hari Tuhan, atau Sabat orang
Kristen, yang merupakan materai Allah yang hidup. Hari itu harus dikuduskan
dari matahari terbenam hari Jumat hingga matahari terbenam hari Sabtu.
15. Pernikahan adalah lembaga
pemberian Allah sejak
dari Taman Eden, sebelum dosa masuk ke dunia. Yesus menghargai lembaga
pernikahan dan kesucian dan keutuhannya. Perjanjian Baru berulangkali
menegaskan kesucian hubungan pernikahan, dan mengajarkan bahwa hal ini harus
dimasuki dengan janji setia dan kemurnian moral seumur hidup. Keintiman seksual
antara pria dan wanita di luar pernikahan atau antara sesama jenis kelamin
bertentangan derencana Ilahi dan dipersalahkan oleh Alkitab sebagai dosa. Para
pengikut Yesus melalui karunia-Nya akan mempertahankan kesucian moral dalam
pedoman Alkitabiah ini mengenai hubungan seksual. “Karena inilah kehendak
Allah: yaitu supaya kamu menjauhi percabulan.”
16. Persepuluhan itu suci bagi Tuhan dan merupakan cara Allah
untuk menyokong pelayanan-Nya. Persembahan yang tulus adalah juga bagian dari
rencana Allah untuk menyokong pekerjaan-Nya di seluruh dunia.
17. Kekekalan hanya bersumber dari
Injil, dan diberikan sebagai karunia dari Allah pada kedatangan
Kristus yang kedua kali.
18. Keadaan manusia dalam kematian adalah tidak sadar.
Semua orang yang baik maupun yang jahat adalah sama, tinggal dalam kubur sejak
kematian hingga kebangkitan.
19. Orang Kristen dipanggil kepada pengorbanan, dan kehidupannya
harus ditandai oleh kehati-hatian dalam perilaku dan kesopanan dan
kesederhanaan dalam berpakaian.
20. Orang Kristen harus mengakui tubuhnya sebagai bait
Roh Kudus. Karena itu ia akan menghormati Allah dengan menjaga tubuhnya secara
bijaksana, menggunakan dengan cukup hal-hal yang baik dan menghindari penggunaan
hal-hal yang berbahaya, tidak memakan yang haram, tidak menggunakan,
menghasilkan, atau menjual minuman beralkohol, tidak menggunakan, menghasilkan,
atau menjual tembakau dalam segala bentuk yang dikonsumsi manusia, dan tidak
menyalahgunakan dan berjual beli narkotik atau obat bius lainnya.
21. Gereja tidak akan kekurangan satu karunia pun, dan adanya karunia
nubuat merupakan satu tanda pengenal gereja yang sisa. Gereja Masehi Advent
Hari Ketujuh mengakui bahwa karunia ini telah diwujudkan dalam kehidupan dan
pelayanan Ellen G. White.
22. Alkitab mengajarkan satu
organisasi gereja
yang pasti. Anggota organisasi ini memiliki tanggung jawab yang suci untuk
tunduk, menyokong dengan setia, dan bersama-sama memeliharanya. Mereka
dinasihati untuk tidak meninggalkan persekutuan.
23. Baptisan dengan diselamkan melambangkan kematian, penguburan, dan
kebangkitan Kristus, dan secara terbuka menyatakan iman dalam karunia-Nya yang
menyelamatkan serta penolakan atas dosa dan dunia, dan diakui sebagai syarat
masuk ke dalam keanggotaan jemaat.
24. Upacara perjamuan kudus memperingati kematian Juruselamat; dan
partisipasi anggota tubuh adalah penting untuk pertumbuhan dan persekutuan
Kristen. Ini harus didahului oleh upacara pembasuhan kaki sebagai persiapan
untuk upacara yang kudus ini.
25. Dalam kehidupan Kristen terdapat perpisahan sepenuhnya dari
perbuatan dunia, seperti bermain kartu, menonton bioskop, berdansa, dan
lainnya, yang cenderung untuk menumpulkan dan merusak kehidupan rohani.
26. Melalui penyelidikan firman,
Allah berbicara kepada kita, memberikan terang dan kekuatan; dan melalui doa
jiwa dipersatukan dengan Allah. Ini adalah cara surga untuk memperoleh
kemenangan dalam pertentangan melawan dosa dan untuk perkembangan karakter
Kristen.
27. Setiap anggota jemaat berada di bawah perintah kudus dari
Yesus untuk menggunakan talentanya dalam pekerjaan memenangkan jiwa secara
perorangan dalam membantu menyampaikan Injil kepada seluruh dunia. Bila tugas
ini sudah selesai Yesus akan datang.
28. Sesuai dengan keseragaman cara Allah menghadapi umat manusia,
mengamarkan mereka akan peristiwa masa depan yang akan menentukan nasib mereka,
Ia telah mengirimkan kabar kedatangan Kristus yang sudah dekat. Kabarnya ini
dilambangkan dengan pekabaran tiga malaikat dalam Wahyu 14. Hal ini telah
menggerakkan umat yang sisa, Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh, yang memelihara
hukum Allah dan iman kepada Yesus.
Struktur Organisasi
Struktur organisasi Gereja Masehi Advent Hari Ketujuh
mengikuti pola perwakilan. Artinya bahwa otoritas gereja yang paling tinggi
adalah anggota jemaat. Tanggungjawab eksekutif diberikan kepada perwakilan
gereja dan pengurus gereja untuk memimpin.
Daerah atau Konferens terdiri dari beberapa jemaat dalam
suatu propinsi atau wilayah; Uni atau Uni Konferens terdiri dari beberapa
daerah atau konferens dalam suatu negara atau wilayah yang lebih luas.
Uni Indonesia Kawasan Barat membawahi 10 Daerah dan
Konferens serta 10 Institusi.